Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam
Pengertian sastra dan seni
Seni Sastra merupakan gabungan dari 2 kata yaitu “seni” yang artinya ungkapan perasaan manusia yang mempunyai nilai keindahan dan “ sastra” yang berasal dari Bahasa sansekerta yang artinya panduan, pedoman atau perintah. Jadi seni sastra adalah tulisan atau cerita yang berasal dari ungkapan perasaan manusia yang mempunyai nilai keindahan di dalamnya.
Peranan sastra
Sastra sebagai Unsur Utama dalam Dunia Pendidikan
Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Di kehidupan ini , tentu kita sangat membutuhkan bantuan atau keberadaan orang lain , dengan komunikasi yang baik dan benarlah kehidupan yang sebenarnya dapat terwujud. Penting untuk kita mengetahui di dalam dunia pendidikan , komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi pendidikan itu seutuhnya. Alat komunikasi sebagai pengantar dalam dunia pendidikan itu sendiri adalah bahasa dan sastra.
Pendidikan menjadi kunci penting untuk menyelesaikan ketimpangan sosial dan kemiskinan, dan kita harus menyadarkan nilai-nilai kemanusiaan kita bahwa semua orang diciptakan sederajat dan mempunyai hak untuk memperoleh kesempatan yang sama khususnya dalam hal pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dirumuskan dalam dua paham, pertama pendidikan bertujuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sasarannya adalah menambah wawasan, pemahaman, dan kompetensi dalam penguasaan bidang tertentu. Kedua, pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter setiap orang. Hal yang paling penting ditekankan adalah pendidikan nilai, pengembangan diri dalam kaitan dengan pembentukan karakter. Pembentukan karakter menjadi modal sosial bagi setiap orang dalam realitas kehidupan pluralis.
Disini sastra sangat berperan penting sebagai agen pendidikan. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan pasti menggunakan sastra sebagai media penyalurnya. Seseorang yang memiliki kecakapan sastra, tentunya ia akan mampu memahami dengan baik apa yang disampaikan kepadanya sehingga dunia pendidikannya pun akan sangat cerah. Selain itu, sastra juga mampu membentuk pribadi seseorang, dan dapat memupuk kehalusan adab dan budi pekerti kepada individu serta masyarakat agar menjadi insan yang beretika dan beradab. Dapat dibayangkan betapa pentingnya sastra di dalam pendidikan dan betapa dibutuhkannya sastra untuk menciptakan manusia- manusia yang berpendidikan dan bermartabat di tanah air kita.
Di dunia pendidikan pun tak jarang para pendidik mengajar dengan melibatkan sastra dalam pengajarannya di setiap mata pelajaran. Mereka menjadikan materi pengajarannya ke dalam suatu syair ataupun lirik lagu dengan maksud memudahkan peserta didik untuk menyerap dan memahami setiap materi ajar yang diberikan oleh pendidik.
Peranan Sastra di dalam masyarakat
Masyarakat memandang bahwa karya sastra hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga timbul klasifikasi dan diskriminasi. Padahal karya sastra memiliki pesona tersendiri bila kita mau membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan estetika.
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Hubungan sastra dan seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan sangat penting , karena ilmu budaya dasar meliputi dalam hal bahasa.
Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesusastraan :
1. Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua kegiatan manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah menemukan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative.
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan mengganggu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Pengertian prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Ciri-ciri :
1. Bentuknya Bebas
Seperti yang dijelaskan pada pengertian prosa di atas, bentuk prosa tidak terikat oleh baris, bait, suku kata, dan irama. Umumnya bentuk prosa adalah rangkaian kalimat yang membentuk paragraf, misalnya dongeng, hikayat, dan lainnya. Prosa dapat disajikan dalam bentuk tulisan maupun secara lisan.
2. Memiliki Tema
Setiap prosa pasti memiliki tema yang menjadi dasar dalam cerita dan merupakan pokok bahasan di dalamnya.
3. Mengalami Perkembangan
Prosa selalu mengalami perkembangan karena dipengaruhi oleh perubahan yang ada di masyarakat.
4. Terdapat Urutan Peristiwa
Biasanya di dalam prosa terdapat alur cerita yang menjelaskan urutan peristiwa. Alur peristiwa tersebut ada yang berbentuk alur mundur, maju, atau campuran.
5. Terdapat Tokoh di Dalamnya
Seperti halnya karya sastra lain, di dalam prosa terdapat tokoh, baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan.
6. Memiliki Latar
Di dalam prosa terdapat latar pada masing-masing kejadian, baik itu latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Terdapat Amanat
Di dalam prosa mengandung amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengarnya sehingga dapat mempengaruhi mereka.
8. Pengaruh Bahasa Asing
Pada prosa bisa dipengaruhi oleh bahasa asing, misalnya bahasa Jepang, atau bisa juga tidak terpengaruh.
9. Nama Pengarang
Setiap prosa tentu ada yang mengarangnya. Namun, nama pengarang tidak selalu dipublikasikan.
Jenis-jenis prosa
A. Prosa Lama
Prosa lama adalah jenis prosa yang tidak atau belum dipengaruhi oleh kebudayaan luar dan biasanya disajikan secara lisan.
Lima komponen dalam prosa lama
- Banyak unsur Bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam.
- Tanggal dan nama pengarang tidak tertulis.
- Khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh islam.
- Biasanya kisah beredar dari mulut ke mulut.
B. Prosa Baru
Pengertian prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas dan sudah menerima pengaruh budaya asing atau budaya barat.
Lima komponen dalam prosa baru
1. Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah percintaan".
2. Riwayat
Riwayat adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
3. Antologi
Antologi secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
4. Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
5. Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
Ada 2 jenis kritik sastra :
· Kritik sastra intrinsik : Fokusnya pada karya sastra itu sendiri dan menganalisa unsur-unsur karya sastra itu.
· Kritik sastra ekstrinsik : Menghubungkan karya sastra dengan hal-hal di luar karya sastra. Misalnya menghubungkan karya sastra dengan pengarangnya, karya sastra dihubungkan dengan ilmu psikologi, agama, sejarah, filsafat.
Pengertian prosa fiksi
Menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara (2006: 158) Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Intinya, prosa fiksi adalah kisah yang memiliki pemeran, latar serta tahapan rangkaian peristiwa yang dihasilkan oleh imajinasi penulisnya sehingga menjalin suatu kesatuan kisah.
Imajinasi disini dapat berarti cerminan kenyataan dari berbagai pengalaman, pengetahuan dan literasi penulisnya. Seperti pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra memiliki kemampuan untuk merekam pengalaman yang empiris-natural maupun pengalaman yang nonempiris-supernatural.
Hanya nama-nama pemeran, nama tempat dan kisahnya saja yang dikarang. Sementara latar umumnya bisa jadi merupakan kenyataan. Namun perlu digarisbawahi bahwa cara pandang dan sikap Penulis juga akan ikut tercurahkan, sehingga tulisannya akan tetap memiliki karakteristik yang unik dan subjektif berdasarkan pendapat Penulis.
Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulah jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Dua karya sastra
A. SASTRA KLASIK NUSANTARA
Sastra melayu klasik memiliki heterogenitas dalam sisi fungsional terhadap para pembaca. Dalam kesusasteraan melayu klasik terjadi sebuah perkembangan sastra yang cukup pesat. Diantara beberapa karya sastra melayu klasik yang dapat di golongkan dalam lingkup faedah adalah dari beberapa genre sastra sebagai berikut : hikayat berbingkai, hikayat bahtiar, hikayat pelanduk jenaka, karya sastra tersebut bertujuan untuk membimbing tingkah laku orang melayu secara benar.
Ada tiga aspek yang bisa dibedakan dari masing-masing karya sastra ditinjau dari aspek resepsinya terhadap pembaca.
1. Aspek estetika atau keindahan
karya sastra bisa dikatakan memiliki aspek estetika jika sastra tersebut mampu membangkitkan keseimbangan perasaan dalam jiwa pembacanya, dengan jalan mempengaruhinya melalui keindahan yang inheren pada struktur verbal dan struktur mental karangan sastra, melalui keindahan bunyi dan isinya.
2. Aspek faedah atau didaktis
karya sastra bisa dikatakan memiliki aspek faedah atau didaktis jika sastra tersebut mampu mempengaruhi akal pikiran pembacanya, mampu menggiring pikiran pembaca.
3. Aspek kesempurnaan rohani
karya sastra bisa dikatakan memiliki aspek faedah atau didaktis jika sastra tersebut mampu meneguhkan iman pembaca, menjelaskan hukum agama, dogma dan metafisika Islam kepadanya, sehingga pembaca menjadi lebih baik keteguhan imannya.
Pemaparan yang telah disajikan dalam makalah ini juga menunjukkan bahwa kesusasteraan Melayu klasik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari proses transisi budayanya dari hinduisme-budhiesme menuju Islam. Kesusasteraln Melayu klasik mencapai puncak keemasannya sejalan dengan berkembang pesatnya ajaran Islam di Nusantara. Dari berbagai karya sastra yang dihasilkan, karya sastra yang bercorak tasawuf lebih mendonisasi, baik sastra prosa maupun puisi. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Islam khususnya tasawuf dalam diri para sastrawan Melayu klasik.
KARAKTERISTIK SASTRA KLASIK NUSANTARA
Ciri umum pada Sastra melayu klasik :
· Mayoritas hasil sastranya merupakan saluran atau terjemahan dari sastra Arab dan Parsi, biasanya dikerjakan oleh ulama Nusantara yang belajar ke mekah, atau pedagang yang telah menetap lama di Nusantara.
· Kebanyakan tidak menyebutkan tanggal, waktu, maupun pengarangnya, hal inilah yang menjadi kendala dalam merekonstruksinya dari awal sampai akhir. Tetapi, sastra tersebut masih dapat diidentifikasi lewat huruf, gaya bahasa, dan latar kejadian.
· Karya sastra melayu klasik yang muncul pada zaman kesultanan ini umumnya membawa corak Tasawuf, al-Attas (1972) menyatakan bahwa dalam karya-karya mereka, Islam yang dihadirkan adalah Islam yang ditafsirkan mengikuti konsep-konsep Metafisika dan Teologi Sufi.
· Bersifat lisan
· Bersifat istana sentris, bersumber dari kehidupan istana atau para raja
· Penyebarannya secara lisan
CONTOH TEKS/LISAN SASTRA KLASIK NUSANTARA
1. Talibun
sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
2. Karmina
jenis pantun singkat yang terdiri hanya 2 baris saja. Pantun karmina berpola a-a.
B. SASTRA MODERN
Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum, atau kategori pengelompokan karya sastra yang biasanya berdasarkan style, bentuk, atau isi.
Istilah genre perlu diterapkan untuk pembagian jenis secara historis menjadi tragedi dan komedi. Plato dan aristoteles telah membagi ketiga kategori modern menurut “cara menirukan” (atau mewujudkan): puisi lirik adalah pesona penyair sendiri, dalam puisi epik (atau novel) pengarang berbicara sebagai dirinya sendiri, sebagai narator, dan membuat para tokohnya berbicara dalam wacana langsung (naratif campuran), sedangkan dalam drama, pengarang menghilang dibalik tokoh-tokohnya.
Genre harus dilihat sebagai pengelompokan karya sastra, yang secara teoretis didasarkan pada bentuk luar (mantra atau struktur tertentu) dan pada bentuk dalam (sikap, nada, tujuan, dan yang lebih kasar, isi, dan khayalak pembaca). Kita mungkin cenderung untuk tidak melanjutkan sejarah genre setelah abad ke-18, karena setelah abad ke-18, orang tidak mengharapkan lagi bahwa puisi di buat dengan struktur pola yang berulang.
KARAKTERISTIK SASTRA MODERN
Ciri-ciri sastra modern antara lain :
1) Tidak terikat oleh adat istiadat atau lebih fleksibel
2) Tema ceritanya rasional
3) Proses perkembangannya dinamis, yaitu melalui media cetak dan audiovisual
4) Tidak terikat dengan kaidah buku dan menggunakan bahasa yang lebih bebas
5) Mencantumkan nama pengarangnya
6) Berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat
CONTOH-CONTOH TEKS SASTRA MODERN
1) Puisi adalah, karya estetis yang bermakna, yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna.
2) Drama adalah, karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater.
3) Cerpen adalah, karangan pendek berbentuk prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, baik yang mengharukan, menyedihkan. menggembirakan, atau berupa pertikaian dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan.
Satu contoh prosa
A. Prosa Lama
Hikayat , berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
B. Prosa Baru
Novel
Pingkan Melipat Jarak**
Karya: Sapardi Djoko Damono
Pingkan menoleh, dilihatnya sosok yang tadi di cermin itu sedikit demi sedikit berubah menjadi dirinya. Tidak tahu apa yang harus dikatakan. Ibu? tanyanya. Tidak ada jawaban. Pergilah dari sini, aku tak mengenalmu. Tidak jelas baginya suara siapa yang didengarnya, suaranya sendiri atau suara siapa. Ia dekati sosok itu, semakin dekat semakin kabur kemudian mundur sangat pelahan, menembus pintu dan lenyap….
Pengertian puisi
Secara umum, pengertian puisi merupakan suatu karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair. Karya sastra ini dibuat berdasarkan ungkapan perasaan penyair.
Dengan bahasa yang indah dimana di dalamnya mengandung makna, irama, rima, matra dan bait.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1) Figura bahasa (figurative languange) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan.
2) Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3) Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4) Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
5) Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya dasar adalah sebagai berikut:
1) Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2) Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3) Puisi dan keinsyafan sosial.
satu contoh puisi
Menyerah
Cerita keteladanan membuat aku merasa mual
Mual dengan apa yang ada padaku
Memuntahkan semua yang menjadi milikku
Bagaimana bisa?
Atau hanya aku yang tidak bisa
Terdiam bagai patung, mencerna tanpa memperoleh makna
Dalam satu atau dua, mati menjadi lebih terpuji
Belajar lebih banyak untuk mengerti tanpa berkuasa atas diri sendiri
Sumber :
Comments
Post a Comment